Jumat, 25 Januari 2013

Tujuh ‘Keajaiban’ Tubuh Kita


Bukan hanya bumi yang punya seven wonders of the world. Ternyata tubuh kita pun menyimpan banyak hal menakjubkan yang sulit dijelaskan dengan logika. Apa saja uniknya tubuh kita?

1. The Golden Ratio
                Setiap bagian tubuh manusia ternyata meruakan hitungan matematika. Believe it or not,  Fibonacci numbers yang kita jumpai di buku Da Vinci Code, ternyata juga ada di tubuh kita sendiri. Bilangan Phi (1:1,618) adalah angka yang akan kita dapatkan setiap kali kita mengukur setiap inci tubuh kita. Coba saja perhatikan ruas jari tangan kita. Ruas kedua dari ujung berukuran 1,618 kali lebih panjang ddari ruas terujung, begitu seterusnya. Rumus phi ini juga kita temui di wajah kita. Panjang hidung kita berbanding 1:1,618 dibanding lebar mulut dari ujung ke ujung. Gigi terdepan dengan gigi di sebelahnya juga berukuran 1:1,618 kali lebih besar. Inilah yang disebut dengan The Golden Ratio.
                Dr. Stephen Marquardt bahkan telah membuat topeng kecantikan berdasarkan golden ratio ini, dan orang yang mempunyai struktur muka paling mendekati topeng ini adalh wanita-wanita yang sudah diakui kecantikannya seperti Ratu Nefertiti dan Cindy Crawford. Tapi jangann khawatir dulu. Wajah kita ternyata juga bisa cocok ke dalam topeng golden ratio lho. Karena setiap kali kita tertawa, maka kita akan semakin mendekati ukuran phi tersebut. Makanya, jangan cemberut :)

2. Sidik Lidah
                Selain sidik jari, ternyata lidah kita juga mempunyai pattern atau pola unik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Bisa jadi di masa depan kita akan membuat paspor dengan identitas sidik lidah. Hehehe…

3. Hidup dan Mati
                Saat kita membaca tulisan ini, sebenarnya sedang ada sekitar 50 ribu sel yang mati di dalam tubuh kita. Tapi, di saat yang sama, lahir pula 50 ribu sel baru yang menggantikannya (kecuali di otak, yang tidak bisa menumbuhkan sel baru). Wow, ternyata tubuh kita aktif sekali, ya? Di saat yang sama, untuk mencerna isi kalimat ini, pesan tersebut disampaikan ke otak dengan kecepatan mencapai 250 mil per jam! Ternyata selama ini tubuh kita sudah bekerja sangat keras.

4. Tempat Tinggal Bakteri
                Satu orang manusia memounyaii organism hidup yang lebih banyak daripada jumlah seluruh manusia di bumi. Mengapa? Karena di dalam 1 inci tubuh manusia, ternyata merupakan tempat tinggal bagi kira-kira 32 juta bakteria.

5. Kepanasan atau Kedinginan?
                Pernah makan makanan panas dan dingin, kan? Seberapa pun panas atau dinginnya makanan tersebut, tapi lidah kita masih bisa menerimanya. Hal ini disebabkan karena mulut kita menyesuaikan suhu makanan tersebut menjadi suhu normal, shingga akhirnya bisa kita telan. Maksudnya adalah mulut akan mendinginkan makanan panas, dan menghangatkan makanan dingin. Wah, ternyata mulut kita tak ubahnya seperti microwave dan kulkas. Asal jangan terlalu cepat saja makannya, lidah kita juga bisa luka, lho.

6. Anti Keriput
                Tertawa itu sehat! Selain bisa menghilangkan stress, ternyata tertawa juga bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh, lho. Dan, menurut penelitian, anak-anak tertawa sekitar  300 kali setiap harinya, sementara orang dewasa hanya 15-100 kali saja tertawa. Hem, apa hidup mereka sedemikian beratnya, ya? Dan, tidak heran juga kalau orang dewasa itu jadi terlihat cepat tua. Karena, setiap 2000 kali wajah kita berkerut (misalnya karena kesal atau cemberut), maka muncullah segaris keriput. Makanya, jangan malas tertawa! :)

7. Self-healing
                Tubuh kita ternyata tak ubahnya seperti Claire Bennet di serial Heroes yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Karena, setiap luka kita pasti akan sembuh, dan tubuh kita mempunyai ‘keajaiban’ untuk membentuk bagian tubuh yang baru. Misalnya, kaki kita terluka dalam karena terantuk batu. Lama-kelamaan, sel-sel di tubuh akan membentuk jaringan daging dan kulit baru untuk menutupi bekas luka tersebut. Hebat, bukan? Namun demikian, ternyata ada satui bagian tubuh yang tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri lho, yaitu gigi. Jika gigi tetap kita copot, jangan harap akan tumbuh gigi baru.

Lihatlah betapa menakjubkan tubuh kita. Semoga kita bisa semakin menghargai tubuh kita sendiri, ya :)


(Majalah GADIS 14 - Mei 2007)