Sabtu, 31 Maret 2012

Dampak Perdagangan Bebas Bagi Sarjana Lulusan Komputer

Perdagangan bebas merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara tanpa adanya aturan. Aturan yang dimaksud adalah pajak, kuota ekspor dan impor, peraturan negara tentang proteksi, dan peraturan lain yang bisa dibilang menghambat perdagangan antarnegara. Dengan adanya perdagangan bebas, tentu saja tidak ada proteksi atau perlindungan negara terhadap barang-barang luar negeri.

Perdagangan bebas bisa saja berdampak positif ataupun negatif. Yang pasti dari setiap perdagangan bebas tersebut selalu ada pihak yang mengalami dampak positif dan pihak sebaliknya, menjadi korban.

Lalu bagaimana dampak perdagangan bebas terhadap sarjana lulusan komputer?
Dilihat dari aspek lowongan pekerjaan, dampak positifnya adalah mudahnya penyuplaian tenaga kerja yang merupakan sarjana komputer untuk dapat mengaplikasikan pendidikan yang dimiliki dengan bekerja di luar negeri. Dampak negatif yang timbul sebenarnya berkaitan dengan dampak positif tersebut. Akan terjadi persaingan tenaga kerja di dalam negeri. Karena banyak lulusan komputer dari luar yang akan mencoba perunutungan di negeri tersebut.


referensi :
http://www.anneahira.com/pengertian-perdagangan-bebas.htm (diakses 31-03-2012, 14:26)

Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non-Ilmiah

Karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karangan ini harus ditulis dengan jujur, akurat berdasarkan kebenaran yang objektif berdasarkan data dan fakta di lapangan, bukan kebenaran normatif.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. sistematis;
b. objektif;
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f. tidak emotif;
g. tidak mengejar keuntungan sendiri;
h. tidak melebih-lebihkan sesuatu.


Karangan semi ilmiah
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan ke dalam karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah.
Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. 
Adapun ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu.
·         Ditulis berdasarkan fakta pribadi
·         Fakta ang disimpulkan subjektif
·         Gaya bahasa formal dan popular
·         Mementingkan diri penulis
·         Melebih-lebihkan sesuatu
·         Usulan-usulan bersifat argumentative, dan
·         Bersifat persuasive



Karangan non-ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Bentuk karangan non-ilmiah yaitu, dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi, dan naskah drama.
 Ciri-ciri karangan non-ilmiah yaitu
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi
· Fakta yang disimpulkan subjektif
· Gaya bahasa konotatif dan popular
· Tidak memuat hipotesis
· Penyajian dibarengi dengan sejarah
· Bersifat imajinatif
· Situasi didramatisir
· Bersifat persuasive

Perbedaan
Perbedaan dari ketiga jenis karangan di atas dapat dilihat dari apa yang dibahas di dalam masing-masing jenis karangan. Seperti karangan ilmiah yang merupakan pembahasan suatu penelitian, sedangkan yang lain adalah sebaliknya. Kemudian bisa dilihat dari metode dan sistematika yang digunakan tiap karangan. Perbedaan lainnya ada pada ragam bahasa. Karangan ilmiah pastilah menggunakan ragam baku, sedangkan karangan non-ilmiah bisa saja menggunakan bahasa sehari-hari.

referensi :
google docs - fauzan (diakses 31-03-2012, 12:48)
wordpress - ami26chan (diakses 31-03-2012, 12:51)
 blogspot - gabygabrielabosch (diakses 31-03-2012, 13:21)
Kamis, 08 Maret 2012

Penalaran Deduktif dan Induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar.

Contoh :
semua hewan punya mata
anjing termasuk hewan
:. anjing punya mata

Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.

Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
Contoh :
kerbau punya mata. anjing punya mata.
kucing punya mata
:. setiap hewan punya mata

Jenis-jenis penalaran induktif antara lain :
1. Generalisasi : proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

2. Analogi : cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
a . Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan.
b . Meramalkan kesaman.
c . Menyingkapkan kekeliruan.
d . klasifikasi

3. Hubungan Kausal : penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam-macam hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
Contoh : Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Contoh :  Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c. Akibat – Akibat.
Contoh : Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.


sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran (diakses 8-3-2012, 22:47)
http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html (diakses 8-3-2012, 22:54)
http://praii.wordpress.com/2011/02/13/penalaran-induktif-deduktif/ (diakses 8-3-2012, 23:00)
http://ghoo.blog.com/2011/10/01/penalaran-deduktif-dan-induktif/ (diakses 8-3-2012, 23:05)

Siapa Saya?

Siapa saya? Pastilah dimulai dengan nama. Ya nama saya Merry Christina Flora Saraswati. Nama yang panjang, tetapi cukup panggil saya dengan nama Merry. Lahir di Salatiga, 21 tahun silam.

Saya merupakan anak pertama. Mempunyai seorang adik laki-laki dan seorang adik perempuan. Saya tinggal di Depok bersama keluarga. Namun, sejak 2 tahun silam, adik laki-laki saya pindah ke Salatiga karena ia memilih untuk bersekolah di sebuah SMK di sana. Bapak saya seorang karyawan notaris. Dari awal beliau bekerja, memang itulah pekerjaannya. Sedang ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga. Bersyukur mempunyai ibu yang merupakan ibu rumah tangga :)

Pendidikan saya dimulai ketika saya berumur 6,5 tahun. Saya dimasukkan ke sebuah taman kanak-kanak di Depok untuk menempuh pendidikan dasar. Dua tahun berlalu. Kemudian saya melanjutkan ke sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang masih satu yayasan dengan taman kanak-kanak tersebut. Baru ketika saatnya saya harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, saya memilih untuk mencoba mendaftar di sekolah menengah atas negeri di Depok. Dan bersyukur karena saya bisa masuk ke sekolah tersebut. Untuk saat ini saya sedang menempuh pendidikan strata 1 di Universitas Gunadarma. Semester 6 untuk jurusan sistem informasi.

Kegiatan saya sehari-hari, tidak lain tidak bukan, kuliah. Namun saya juga menjadi asisten di laboratorium sistem informasi di kampus. Tidak ada salahnya mempunyai kegiatan lain di sela-sela kuliah saya. Toh itu sungguh bermanfaat.

Soal sifat, bisa dibilang saya itu malas. Penyakit yang belom ada obatnya. Tetapi sedikit demi sedikit saya coba belajar meninggalkan penyakit tersebut. Tuntutan kuliah saat ini :)

Itulah sedikit tulisan tentang siapa saya.